Subscribe
Add to Technorati Favourites
Add to del.icio.us
5.29.2008

Indosat Coba Energi Alternatif BTS

Diposting oleh Cyber 707




Gedung Indosat (dbu/inet)


Jakarta - Indosat mulai mengujicoba energi alternatif seperti matahari, angin, dan minyak nabati, sebagai pengganti bahan bakar minyak (BBM) untuk mengoperasikan menara pemancar telekomunikasi Base Transceiver Station (BTS).

Dirut PT Indosat Johnny Swandi Sjam mengungkapkan dana investasi yang dikucurkan untuk ujicoba pengalihan ke energi alternatif tersebut sebesar Rp 1,5 miliar.

"Ujicoba penggunaan energi alternatif dari listik dan BBM sudah dilakukan di dua lokasi yaitu Girissari Uluwatu, Bali dan di Labuan, Lombok," ujarnya dalam rilis peluncuran Indosat Wireless Innovation Contest (IWIC) 2008, Jakarta, Kamis (29/5/2008)

Pengembangan BTS energi alternatif merupakan hasil kerjasamanya dengan PT Lembaga Elektronika Nasional (LEN) dan Institut Teknologi Bandung (ITB). Diperkirakan BTS yang beralih menggunakan energi alternatif hingga akhir 2008 sekitar 50 unit.

"Pengalihan penggunaan energi alternatif BTS tersebut bagian dari komitmen perusahaan untuk mengurangi penggunaan energi BBM, dengan tidak mengurangi kualitas layanan kepada konsumen. Selain bisa hemat energi, BTS energi alternatif ini juga ramah lingkungan," kata Johnny tanpa mau merinci lebih lanjut tentang biaya yang bisa dihemat perusahaan dari pengalihan 50 BTS energi alternatif tersebut.

Ia hanya menjelaskan, biaya penggunaan energi BBM Indosat setiap tahun kurang dari satu persen dari biaya operasional perusahaan. "Umumnya saat ini setiap BTS membutuhkan catu daya listrik rata-rata 2000-3000 watt setiap hari. Dengan energi alternatif tersebut diharapkan dapat melayani satu radio BTS," katanya lagi.

Hingga akhir Maret 2008 jumlah BTS Indosat mencapai mencapai 11.667 unit tersebar di sekitar 425 kabupaten/kotamadya, dan 3.270 kecamatan untuk melayani 26,5 juta pelanggan seluler Indosat di seluruh tanah air.

"Pengembangan BTS energi alternatif utamanya akan dikembangkan di luar Jawa, selain pasok listrik di sejumlah lokasi kurang, juga karena energi angin, matahari dan bioenergi cukup tersedia di luar Jawa," Johnny menandaskan.

>>sumber<<

0 komentar: