Subscribe
Add to Technorati Favourites
Add to del.icio.us
7.08.2008

Google Pantau Wabah Penyakit di Indonesia

Diposting oleh Cyber 707


Screenshot Healthmap
Jakarta - Ketika wabah penyakit seperti flu burung merebak, kabarnya tentu bakal muncul di internet, di antaranya lewat fitur Google News yang memuat berita dari penjuru dunia. Namun, sumber berita berceceran di mana-mana sehingga mungkin membingungkan.

Untuk itu, sebuah situs baru bernama HealthMap.org mengkombinasikan fitur berita Google News, data lembaga kesehatan World Health Organization (WHO) dan grup online terkait menjadi sumber komprehensif untuk melacak wabah penyakit dan informasi tentangnya.


"Banyak sekali informasi di internet tentang wabah penyakit. Ide Healthmap adalah untuk menyaringnya menjadi informasi berharga bagi komunitas kesehatan," kata John Brownstein, pendiri HealthMap.org.

Situs gratis ini dirasa penting perannya, khususnya di negara berkembang di mana pelayanan kesehatan masih rendah. Cukup dengan mengakses situs ini, orang di suatu tempat bisa mengetahui apakah di wilayahnya atau di kota-kota lain di penjuru dunia dilanda wabah penyakit sehingga mampu mengambil langkah preventif.

Situs HealthMap besutan Harvard Medical School tersebut menyusun informasi kesehatan publik dari indeks Google News, WHO dan grup online terkait. Lokasi wabah penyakit kemudian ditandai dalam peta dunia beserta tingkat keparahannya berbasiskan berita internet.

Dikutip detikINET dari Wired, Rabu (9/7/2008), pengakses situs juga bisa menganalisis dan melakukan visualisasi data. Karena manfaatnya yang positif inilah, situs ini didukung penuh oleh Google melalui Predict and Prevent Initiative.

Sejumlah kota-kota besar dunia dapat kita pantau wabah penyakit yang sedang melanda. Termasuk sejumlah kota besar di Indonesia, seperti Jakarta, Bandung, Semarang, Surabaya, Denpasar hingga Bandar Lampung.

"Kami senang dengan metode mereka dalam sebuah model open platform. Orang bisa mengakses dan melihat ancaman penyakit apa saja yang ada di dunia," ujar Mark Smolinski, direktur Predict and Prevent di Google.org.




0 komentar: